Rabu, 18 Juli 2012

Stop talking about the trust

menguak kembali memori yang sedah usang. Pernah bersama menjalani serangkaian proses yang entah akan berujung ke mana.
Proses demi proses kami lewati dengan senyum, tawa, sedih, kadangkala kecewa..
Semua tetap berlanjut sebagaimana mestinya. Tapi kektika kesadaran itu datang, ada sejumlah paradigma dan perspektif yang entah itu sebuah kebenaran atau hanya pembenaran.
Berbagai skenario dirancang, sadar bahwa semua proses itu palsu sangan mengecewakan. Tapi tak dapat membuat sebuah titik kebencian di hati. Hanya kekecewaan yang teramat dalam.
Jika sejak awal kami dipaksa untuk menjadi robot maka teruskanlah skenario itu. Berhenti di tengah jalan saat kami sudah tak dibutuhkan lagi. Meninggalkan semua pembenaran yang telah dibuat seperti tak pernah ada yang terjadi. Kemudian menganggap kami manusia kembali..
Yang kami pahami kalian pengecut, pecundang, memanfaatkan kemudian melempar jauh seolah terlupa..
Jangan mengatasnamakan kebaikan sebuah skenario busuk..
sebab tak ada kebaikan dengan keburukan menjadi dasarnya...
Tak ada yang kekal di bumi, semua akan berakhir.. bagaimanapun caranya..
Yang kalian mesti ingat, akhir dari crita ini..!! apakah oleh sebab yang petas atau sebab yang ustru tidak pantas dikatakan sebagai sebab..
Pembenaran yang luar biasa bagi mereka yang begitu memahami logika tapi tak pernah mengenal psikis..

Rabu, 28 Desember 2011

BELALANG

Ada seekor belalang kecil yang telah terperangkap di dalam sebuah kotak untuk jangka waktu yang cukup lama. Setiap hari Belalang itu mencoba keluar dari kotak. Tanpa henti dia terus mencoba agar dapat bebas.
Karena usahanya yang begitu keras, akhirnya dia pun berhasil keluar dari kotak itu. Dia sangat gembira karena akhirnya dapat hidup bebas. Melihat indahnya alam seperti sedia kala.
Suatu ketika, si belalang kecil bertemu dengan seekor belalang lain yang bermain di padang rumput. Dia begitu takjub melihat lompatan belalang itu. Sangat tinggi.!! Si belalang kecil ini kemudian menghapiri belalang itu dan bertanya.
"Hei mengapa lompatanmu begitu tinggi? Maukah kau mengajariku?"
Belalang itu kemudian menjawab, "Semua belalang di sini memiliki tinggi lompatan yang sama denganku, lompatanmu saja yang terlalu rendah"

Analogi di atas mengingatkan kepada kita bahwa semua manusia memiliki peluang dan kapasitas yang sama. Tergantung bagaimana mengolahnya. Belalang kecil, tak mampu melompat tinggi karena selama ini terkurung dalam sebuah kotak, sehingga lompatannya hanya setinggi kotak itu.
Kadang kita tak menyadari bahwa kita memiliki peluang besar untuk melakukan sesuatu, bahkan kita merasa mampu untuk melakukan hal besar seperti yang tokoh dunia lakukan. Namun terkadang niat itu urung karena teman, orang tua, lingkungan yang tak mendukung.

Manusia kadang tak sadar, bahwa yang menjadi kendala atau hambatan perkembangannya adalah orang sekitarnya sendiri. Mereka terkadang membatasi ruang gerak kita. Mengatakan kita tak mampu melakukannya tanpa kita pernah mencoba sebelumnya.

Jadi, runtuhkan segala sesuatu yang membatasi ruang gerakmu. Runtuhkan tembok yang selama ini menghalangi perjalananmu. Tapi ingatlah, jangan pernah memusuhi mereka yang membatasimu. Sebab mereka kadang tak sadar dengan apa yang mereka lakukan. Cukup buktikan kepada mereka kalau Anda mampu untuk melakukannya...

and then.. just do itu!!!!
^_^

Contoh Penggunaan FOR-TO-DO


#include<iostream.h>
#include<conio.h>
#include<iomanip.h>

int bil,n,a, max, min, i, j, c;
int x[100];

void main()
{

clrscr();
cout<<"PENGINPUTAN BILANGAN"<<endl;
cout<<"--------------------"<<endl;
cout<<endl;

cout<<"Masukkan jumlah data[max 100 data] :"; cin>>n;

for (bil=0; bil<n;bil++)
    {
     cout<<"Nilai ke-"<<(bil+1)<<"=";
     cin>>x[bil];
    }


for (i=0; i<bil;i++)
    {
        for (j=i+1;j<bil;j++)
        {
            if (x[i] > x[j])
            {
            c= x[i];
            x[i] = x[j];
            x[j] = c;
            }
        }
    }
cout<<"Urutan bilangan ascending"<<endl;
for (i=0;i<bil;i++)
{
    cout<<setw(5)<<x[i];
}
    cout<<endl;
    max=0;
    min=100;

 for (a=0;a<n;a++)
    {
    if (max < x[a] )
    max = x[a];
    if (min > x[a] )
    min = x[a];
    }
cout<<"Nilai tertinggi :"<<max<<endl;;
cout<<"Nilai terendah :"<<min;
return;
}



Contoh Penggunaan IF-ELSE


#include <iostream.h>
#include<conio.h>
void main()
{
    int pil;
    float bil1, bil2, hasil;
    const phi = 3.14;


    cout<<"LUAS BANGUN DATAR"<<endl;
    cout<<"---------------------------"<<endl;
    cout<<endl;
    cout<<"Pilihlah bangun datar berikut ini"<<endl;
    cout<<"1.Luas persegi panjang"<<endl;
    cout<<"2.Luas persegi"<<endl;
    cout<<"3.Luas Segitiga"<<endl;
    cout<<"4.Luas Lingkaran"<<endl;
    cout<<endl;
    cout<<"Masukkan pilihan Anda :"; cin>>pil;
    if(pil == 1)
        {
        cout<<"Rumus luas persegi panjang = p*l"<<endl;
        cout<<"masukkan nilai panjang :"; cin>>bil1;
        cout<<"masukkan nilai lebar :"; cin>>bil2;
        hasil = bil1 * bil2;
        cout<<"luas persegi panjang ="<<hasil;
        }
  else if(pil==2)
        {
        cout<<"Rumus luas persegi = s*s"<<endl;
        cout<<"masukkan nilai sisi :"; cin>>bil1;
        hasil = bil1 * bil1;
        cout<<"luas persegi ="<<hasil;
        }
    else if (pil==3)
        {
        cout<<"Rumus luas segitiga =  1/2 * a * t"<<endl;
        cout<<"masukkan nilai alas :"; cin>>bil1;
        cout<<"masukkan nilai tinggi :"; cin>>bil2;
        hasil = 0.5 * bil1 * bil2;
        cout<<"luas segitiga="<<hasil;
        }
 else if (pil == 4 )
        {
        cout<<"Rumus luas lingkaran = phi * r * r"<<endl;
        cout<<"masukkan nilai jari-jari :"; cin>>bil1;
        hasil = phi * bil1 * bil2 ;
        cout<<"luas lingkaran ="<<hasil;
        }
      else
 cout<<"Bangun datar yang anda minta tidak terdaftar";

 return;
}

Contoh 2 Penggunaan Switch-Case


#include<iostream.h>

void main()
{
int no,jml ;
long int jb, hrg;
char *jf;

cout<<"PROGRAM Panakukang THEATRE"<<endl;
cout<<"--------------------"<<endl;
cout<<"Input Nomor Studio [1,2,3] : "; cin>>no;
cout<<"Input Jumlah Karcis yang dibeli :" ; cin>>jml;

switch (no)
    {
     case 1 : {
                    jf = "Titanic";
                    hrg = 50000;
                    jb = jml * hrg;
                 } break;
      case 2 : {
                    jf = "The Mummy";
                    hrg = 40000;
                    jb = jml * hrg;
                    } break;
      case 3 : {
                    jf = "Terminator 2";
                    hrg = 60000;
                    jb = jml * hrg;
                  } break;
      default : cout<<"nomo studio yang Anda maksud tidak ada"<<endl;
     }

cout<<"Judul film :"<<jf<<endl;
cout<<"Jumlah pembayaran :"<<jb;
return;
}

Contoh Penggunaan Switch-Case


#include<iostream.h>

void main()
{
int no,jml ;
long int jb, hrg;
char *jf;

cout<<"PROGRAM Panakukang THEATRE"<<endl;
cout<<"--------------------"<<endl;
cout<<"Input Nomor Studio [1,2,3] : "; cin>>no;
cout<<"Input Jumlah Karcis yang dibeli :" ; cin>>jml;

switch (no)
    {
     case 1 : {
                    jf = "Titanic";
                    hrg = 50000;
                    jb = jml * hrg;
                 } break;
      case 2 : {
                    jf = "The Mummy";
                    hrg = 40000;
                    jb = jml * hrg;
                    } break;
      case 3 : {
                    jf = "Terminator 2";
                    hrg = 60000;
                    jb = jml * hrg;
                  } break;
      default : cout<<"nomo studio yang Anda maksud tidak ada"<<endl;
     }

cout<<"Judul film :"<<jf<<endl;
cout<<"Jumlah pembayaran :"<<jb;
return;
}

Senin, 05 Desember 2011

"Pantas tak Mesti Baik"


Aku belum sepenuhnya tahu apakah semua ini menjadi takdir bagiku atau bukan. Walaupun Aku selalu yakin bahwa Sang Penguasa Langit akan selalu memberikan petualangan yang berharga pada umatnya. Jika dipikirkan secara rasional tak ada satupun yang pantas memduduki posisi itu. Aku pun tidak.!! Tapi bukan waktunya lagi untuk Aku mengeluh akan hal itu sebab waktu tak kan menungguku dan aku harus memutuskan segera.
Selama ini, yang ada hanya promosi besar. Apa yang mesti kalian promosikan tentang sebuah pribadi yang kalian sendiri tak tahu persis keadaannya?? Jangan pernah mengatakan kalian telah mempersiapkan diriku. Jujur kuakui, perkataan kalian membuat beban besar di kepalaku. Tak semudah itu menjadi pribadi yang lain dan perlu kalian ketahui bahwa aku tak pernah merasa kalian persiapkan untuk ini.Sebab sebuah kalimat menyadarkanku bahwa "yang dianggap pantas itu, belum tentu karena disukai"
. Sebuah keinginan besar dari seorang kakak yang membuatku akhirnya melalui ini tanpa pertentangan lagi. Aku sangat sadar bahwa yang aku lakukan kali ini bukan semata-mata karena keinginan sendiri. Namun, jika memang ini bagian dari jalan yang harus aku lalui sebelum sepenuhnya sampai pada tujuan. Aku yakin bahwa nantinya keinginan itu akan jadi milikku sepenuhnya. Dia hanya mengatakan padaku bahwa “rasa kepemilikan terhadap sesuatulah yang membuat kita siap memberi walau tak sedikitpun pernah diberi”.
Hubungan kausalitas yang selama ini kudengar secara konseptual, akan terbukti dengan sendirinya saat titik klimaks itu benar-benar terjadi. Saat semua harus kulalui, kuharap penciptaku memberikanku sebuah ilham dan pengetahuan besar. Sehingga kreatifitas beserta denganku. Sebab bagiku ini bukan perkara biasa. Ini adalah perkara besar yang akan berakibat pada diri yang lain.
Mereka berkata, “Jangan terlalu memikirkan yang akan datang, tapi pikirkanlah apa yang bisa kau lakukan hari ini sebab esok adalah misteri”. Ya... Aku menyetujui kalimat itu untuk beberapa hal. Tidak untuk semua hal. Sebab akalku tak dapat menerima sesuatu yang tiba-tiba. Apalagi jika itu merupakan perkara besar buatku. Aku harus mempersiapkan diri sebaik mungkin. Bukan... bukan untuk terlihat sempurna. Tapi berusaha untuk memaksimalkan diri.

Sebab kendala terbesarku adalah kapasitasku & lawan terberatku adalah diriku sendiri

Twitter Plurk Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Host