Kamis, 20 Oktober 2011

Hal Yang tak Pernah Diungkapkan Ayah




Masih ingat sebuah tulisan dari teman, tulisan yang membuat ku selalu berfikir tentang seseorang, yang membuatku meneteskan air mata... seseorang yang selama ini tampak biasa-biasa saja. seseorang yang selama ini terlihat menakutkan bagi beberapa orang, seseorang yang begitu tegas terhadapku...

beliau adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis...dia harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu...Dan dia adalah orang pertama yang selalu yakin bahwa "KAMU BISA" dalam segala hal. dialah PAPA.

Kadang dia terlihat begitu protektif, tapi itulah tanda sayangnya terhadapku. Tanda bahwa dia benar-benar mencintai ku. Pa... aku tak pernah benar-benar sadar bahwa kau begitu sayang padaku.. Saat kutulis ini, aku begitu ingin memelukmu, mengucap maaf padamu, dan mengecup keningmu...

Aku tahu bahwa di hadapan kami anak-anakmu, kau harus selalu nampak kuat, tampak tegas, dan cool..
Aku masih ingat ketika aku terbaring dRumah Sakit, Engkau tak terlihat panik seperti mama, Kau terlihat biasa-bisa saja.. Tak sekhawatir mama. tp dia selalu ada saat aku membutuhkannya. Pagi, siang, malam, bahkan saat menjelang dini hari, sesibuk apapun dirinya, selalu tetap ada waktu untukku. Itulah sosok papa, sosok yang tak pernah mnegungkapkan sepenuhnya apa yang ingin dia ungkapkan

Selasa, 18 Oktober 2011

Bilqis Zalzabilah Annisa



Jangan mencoba untuk melupakanku dan membenciku, karena aku selalu sayang kalian, walaupun dengan cara yang berbeda, yaitu dengan caraku. Jadikanlah aku kenangan manis yang pernah ada

Mungkin Nisa hanya gadis biasa yang hidup biasa pula. Tidak ada yang istimewa dalam kehidupannya. Nisa hanyalah seorang gadis yang tak pernah merasa cukup dengan apa yang ada padanya. Ini adalah kisah seorang gadis yang mungkin beberapa gadis lainpun mengalaminya.

Banyak yang berkata, Nisa adalah gadis manis yang pemalu. Nisa memang tak mudah bergaul dengan orang pada umumnya. Tak ada kepercayaan diri yang besar melekat padanya. Cukup banyak yang menyukainya, tapi dari sekian banyak hanya satu yang dia benar-benar cintai. Walaupun cinta itu hanya ada dalam angan-angannya. Cukup puas baginya sempat disukai oleh orang yang dia cintai.

Ada banyak pria didekatnya ataupun mendekatinya. Tapi setidaknya kini ada beberapa pria yang memang benar-benar dekat dengannya. Salah satu Pria itu dianggap seperti kakaknya sendiri. Di sana Nisa sering menumpahkan keluh kesahnya. Semakin hari hubungan mereka semakin dekat. Bahkan Nisa tak segan untuk memeluknya saat dia benar-benar butuh sandaran. Ada banyak cerita di antara mereka yang membuat mereka saling sayang satu sama lain. Selain itu, Nisa sebenarnya memiliki kekasih yang sangat sayang padanya. Nisa pun demikian. Hanya saja kejenuhan kadang datang dalam hubungan mereka. Nisa tak pernah bermaksud sedikitpun untuk menyakiti kekasihnya. Hanya saja, dia butuh perhatian lain yang tidak ia dapatkan dari kekasihnya. Hubungan mereka telah berjalan selama 4 tahun. Selama itu pula telah banyak liku yang mereka lewati bersama. Nisa begitu sayang pada kekasihnya atau dia begitu bodoh, entahlah??? Yang jelas dia tak ingin menyakiti kekasihnya lebih lama, sehingga saat dia menyukai pria lain pasti diceritakan pada kekasihnya. Selama itu kekasihnya selalu memberi waktu baginya untuk berpikir.

"Jika Engkau bahagia dengannya, maka pergilah... Akupun bahagia dengan kebahagianmu" Hal itu yang selalu diucapakan oleh kekasihnya. Selama itu pula Nisa belum bisa melepaskannya.

Saat ini Nisa hanya menyayangi 2 orang itu selain keluarganya. Keduanya pria dan keduanya berhak bahagia, itulah yang selalu dikatakan oleh hatinya. Baginya kedua pria itu sangat baik, hanya saja memang tak ada seorangpun yang bisa merasakan apa yang Nisa rasakan selama ini. Tekanan, hanbatan, kesepian adalah jadwal sehari-hari yang dia lalui. Dia bukan seseorang yang gampang jatuh cinta, dia pun hanya memiliki 1 cinta di dalam hatinya. Hanya saja ada perasaan senang apabila ada banyak orang yang menyayanginya. Tapi hal itu akan dia kubur dalam-dalam. Baginya, cinta yang dia miliki hanya akan menyakiti dia dan orang yang dicintainya. Nisa memiliki sesuatu yang membuatnya tak bisa mencintai begitu pula untuk dicintai.
Suatu saat pun Nisa harus siap melepas kedua pria yang saat ini sangat dia sayangi. Dia ingin melihat kedunya bahagia dengan pendamping hidup mereka nantinya, dan itu bukan Nisa, tetapi orang lain yang sampai saat ini masih menjadi misteri. Mungkin dia akan menangis awalnya, tapi hal itu bisa membuatnya pergi dengan tenang.

Akhirnya, Nisa hanya dapat berkata "thank's to Alloh yang telah memberiku kesempatan merasakan kasih sayang yang begitu tulus dari mereka dan jagalah mereka".

"Tak ada posisi yang akan tergantikan, semua akan tetap pada tempatnya termasuk di dalam hati seseorang"
"Jika kau tak dapat berujung kepadanya, maka mintalah pada Alloh memberikan kebahagian untuknya, maka itu akan setimpal dengan apa yg kau lakukan padanya."
"semua pengorbanan hanya ada di balik layar, sehingga hanya kau dan DIA yang tahu"

S.A.L.A.H

Semua berawal dari peristiwa itu. Kesalahan demi kesalahan menumpuk menjadikannya sebuah bukit yang perlahan akan menjadi gunung tinggi jika langkah itu tak pernah mw berhenti. Semua begitu keliru, terlihat baik-baik saja bahkan semua terlihat normal. Tapi, tak ada yang tahu bahwa sungguh semua kenangan itu telah menjadi sebab semua pertanyaan yang menyesakkan dada dan berputar-putar di atas kepala tanpa ada ujungnya, bagai metamorfosis kehidupan yang akan selalu berputar. Menjadikannya sebagai sebuah rutinitas yang justru membawa sejuta kesalahan dan penyesalahan.

Tapi apa mau dikata, semua terjadi begitu saja tanpa ada yang mengendalikan. Mengalir seperti air yang mengikuti arus akan membawanya kemana?? Dia tak pernah sadar tentang semua kekeliruan itu. Terlalu muda. yah dia begitu muda untuk memahami semuanya dengan baik. Dan parahnya tak ada yang memberi jawaban dan penjelasan atas semua pertanyaan itu. Hingga tibalah dia pada jalan yang bercabang. Membuatnya ragu untuk melangkahkan kaki, tak ada kawan bersisian dengannya yang akan memberi saran ke mana seharusnya dia melangkah. Takut dengan sebuah keputusan besar, yah dia begitu takut dengan sebuah kesalahan sebab ini merupakan hal baru baginya.

Langkah itupun diteruskan tanpa pemikiran yang mantap, berharap akan menemui seseorang yang dapat menggandeng tangannya berjalan bersama. Tentu, keinginan itu terkabul dengan sangat cepat. Bahkan lebih dari seseorang. Dia memiliki banyak kawan yang membuatnya perlahan melupakan setiap pertanyaan itu. Dia senang, kesenangan yang justru membawanya ke langkah-langkah berikutnya yang begitu rumit. Serumit aljabar linear yang begitu memusingkan kepalanya.

Langkah itu sudah terlampaui jauh, hingga dia sadar ada kekeliruan dalam setiap langkahnya. Awalnya perasaan itu diabaikan begitu saja. Tapi justru semakin dia berusaha untuk melupakan, perasaan itu justru semakin berputar-putar di kepalanya. Menbuatnya membuka kembali semua pertanyaan itu.Mengembalikan semua kenangan dan luka itu, luka yang pelan mulai tertutup kini kembali menganga.

Sakit bahkan sangat sakit, merasa semua kawan itu adalah pembohong besar. Mereka tahu apa tentang kehidupannya?? seenak'y menilai bahkan membuatnya terjatuh begitu dalam. Tapi dia sadar, tidak semua kesalahan ini akibat kawan-kawanya, melainkan karena dirinya yang tidak memiliki cukup topangan menentukan arahnya sendiri. Tanpa sadar, sebenarnya setiap pertanyaan itu telah terjawab sendiri di setiap langkahnya. Hanya saja dia begitu polos untuk menyadari setiap kejadian pada langkahnya...

Hingga akhirnya kesadaran itu benar-benar pulih tentang siapa dia sebenarnya. Hanya ada 2 pilihan baginya. Terus melangkah di jalan yang keliru karena sudah terlanjur atau berbalik badan menemukan jalan yang benar. Tetap di tempat bukan pilihan baginya, karena waktu tidak akan pernah mengerti. Kematian sia-sia yang diperolehnya jika dia memilih membatu saat diberi kesempatan untuk menyadari segalanya begitu keliru.

Ada sebuah kisah yang membuatnya sadar bahwa hidup ini ada tujuan. Setiap dari mereka harus memiliki tujuan. Maka kalian tidak akan ragu dengan langkah yang kalian ambil walaupun ada benteng yang begitu tinggi menghalangi. Sebab semua langkah akan memiliki konsekuensinya masing-masing. Itulah hidup, sebuah sebab akibat. Mungkin kau sebab tujuan hidup orang lain,  atau sebaliknya. Ada banyak sebab atau akibat yang banyak dari qt tak menyadarinya, misal mengapa hari ini harus panas? menapa malam ini harus turun hujan? mengapa aku harus berada di sini? mengapa bintang muncul pada malam hari dan matahari pada siang hari? mengapa qt disebut manusia? mengapa harus ada manusia disebut orang jahat atau orang baik padahal hakikinya mereka sama??

Dia mulai paham, mengapa dia harus terlebih dahulu melewati semua kekeliruan ini sebelum akhirnya menyadari setiap kekeliruan itu. Dia tak mungkin seperi sekarang tanpa pernah melewati semua itu. dia tidak harus berbalik menemukan jalan yang benar karena masa lalu adalah kenangan yang tak mungkin waktu akan memutarnya. Dia akan tetap melangkah ke depan tapi bukan untuk menambah kekeliruan itu. Tapi belajar tentang hidupnya hingga dia menemukan tujuan yang hakiki. Takkan ada lagi kebencian, semua terlihat sama di matanya. yang bersisa hanya puing-puing pondasi diri yang mulai dibangunnya kembali sendiri. BUKAN!!! bukan karena individualis, tapi dia perlu belajar untuk mengembalikan kepercayaannya sendiri sebelum percaya pada orang lain....

Maaf untuk kalian yang telah tersakiti selama ini??? dan terima kasih untuk kalian yang pernah mewarnai kehidupanku???

Twitter Plurk Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Web Host